Rabu, 27 April 2011

Interaksi Obat Insomnia

Pendahuluan
Insomnia bukan penyakit baru. Orang Mesir kuno menyebutkan bahwa salah satu hal terburuk dalam kehidupan adalah berbaring di tempat tidur dan tidak dapat tidur. Namun demikian, dengan makin banyaknya obaty bius hipnotik yang dapat diperoleh, makin banyak pula orang yang menderita insomnia. Mungkin kehidupan modern lebih kompetitif daripada kehidupan masa lampau dan insomnia menjadi gejala kehidupan kota modern yang penuh kesibukan. Mungkin juga orang lebih menyadari bahwa ada obat bius untuk mengobati insomnia terpaksa harus bertahan menanggungnya dan bukannya mengupayakan pengobatan. Maka hal ini merngakibatkan kenaikan semu dalam jumlah penderita insomnia yang minum obat tidur.
Bila seseorang pasien diberikan dua atau lebih obat, kemungkinan besar akan terjadi interaksi antar-obat tersebut didalam tubuhnya. Efek samping obat dapat saling mengganggu dan/ atau efek samping tidak diinginkan akan timbul.
Macam-macam interaksi :
  • Interaksi kimiawi. Obat bereaksidengan obat lain secara kimiawi misalnya: peningkatan penitoin oleh kalsium, tetrasiklin oleh logam bervalensi 2, dimerkaprol (BAL) oleh arsen atau air raksa dan penissilamin oleh Cu, Pb, atau Au.
  • Kompetensi untuk protein plasma: analgetik (salisilat, fenilbutason, indometasin), klofibrat dan kinidin mendesak obat lain dari ikatannya pada protein dan dengan demikian memperkuat khasiatnya misalnya antikoagulan humarin dan fenindion. Begitupula salisilat, sulfonamid dan kumarin mempotensiasi kegiatan torbutamid dan metotreksat.
  • Induksi enzim. Obat yang menstimulasi pembentuklan enzim hati, tidak hanya memepercepat perombakan obat lain. Contohnya adalah hipnotika (barbiturat, glutetimid, kecuali nitra zepam) memperlancar biotransformasi antikoagulan dan antidepresiva trisiklis (imipramin, amitriptilin) dan memperoleh khasiatnya. Contoh obat lain adalah hipnotika dan obat-obat rematik yang mengurangi kegiatan fenitoin.
  • Inhibitor enzim. Zat yang mengganggu funsi hati dan enzimnya, seperti alkohol, dapat memperkuat daya kerja obat lain. Yang efek dan lama kerjanya tergantung pada enzim tersebut. Alofurinol, memblokir kesantin-oksidase pada sintesa asam urat, potensiasi khasiat turunan purin (obat kanker,merkopto purin dan lain-lian yng justru diuraikan oleh enzim tersebut. Metabolisme alkohol diblokir oleh dizulfiran, zulfonilurea (tobutamid dan sebagainya) dan metronidasol, hingga oksidasi oleh dehidrigenase dihentikan pada tingkat asetaldehida yang kadarnya meningkat dan memberikan efek toksis yang tidak enak.
Interaksi obat
Interaksi pil tidur barbiturat
a. Barbiturat-Antikoagulan
Efek antikoagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengenceran darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya: darah mungkin membeku pada waktu pengobatan dengan antikoagulan
Contoh obat: Athrombin-K (warfarin), Hedulin (fenindion), Miradon (anisindion).
b. Barbiturat-Antidepresan (jenis siklik)
Efek antikoagulan dapat berkurang. Antidepresan digunakan untuk mengurangi tekanan mental dan untukmemperbaiki suasana hati. Akibatnya: tekanan mental mungkin tidak terkendali dengan baik. Catatan: antidepresan trazadon (Desyrel) mungkin tidak menunjukkan interaksi kecuali dalam hal sebagai berikut: karena kedua obat merupakan depresan susunan saraf pusat, mungkin terjadi kelelahan tubuh yang berlebihan dengan disertai gejala mengantuk, pusing, hilang koordinasi otot dan kewaspadaan mental: pada kasus berat, terjadi gangguan peredarahan darah dan fungsi pernapasan yang menyebabkan koma dan kematian.
Contoh obat : Adapin (doksepin), Asendin (amoksapin), Ludiomil (maprotilin), Norpramin (desipramin).
c. Barbiturat-obat jantung pemblok beta
Efek pemblok beta dapat berkurang. Obat jantung pemblok beta digunakan untuk mencegah angina, untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tak teratur, dan untuk menurunkan tekanan darah. Akibatnya : kondisi yang diobati mungkin tidak terkendali dengan baik.
Contoh obat : Blocadren (timolol), Corgard (nadolol), Tenormin (metoprolol), Visken (pindolol)
d. Barbiturat-Pil KB
Efek pil KB dapat berkurang. Akibatnya : risiko hamil meningkat dua puluh lima kali, kecuali jika digunakan cara kontrasepsi lain. Terjadinya perdarahan sekonyong-konyong adalah gejala kemungkinan terjadinya interaksi.
Contoh Obat : Brevicon, demulen, enovid, leostrin, lo-ovral, micronor.
e. Barbiturat-Kortikosteroida
Efek kortikosteroid dapat berkurang. Kortikosteroid diberikan untuk mengobati aritritis, alergi berat, asma, gangguan endokrin, leukemia, kolitis dan enteritis (inflamasi saluran intestinal), dan berbagai penyakit kulit, paru-paru, dan mata. Akibatnya : Kondisi yang diobati mungkin tidak terkendali dengan baik.
Contoh Obat: Aristocort (triamsinolon), celestone (betametason), cortef (hidrokortison)
f. Barbiturat-Digitoksin (Crytodigin, Purodigin)
Efek digitoksin dapat berkurang. Digitoksin digunakan untuk layu jantung dan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tak teratur. Akibatnya : Gangguan jantung mungkin tidak terkendali dengan baik.
g. Barbiturat-Doksisiklin (Doxychel, Vibramiycin, Vibratah)
Efek doksisiklin dapat berkurang. Doksisiklin adalah antibiotika yang digunakan untuk mengobati infeksi. Akibatnya : Infeksi mungkin tidak terkendali dengan baik.
h. Barbiturat-Estrogen (hormon wanita)
Efek estrogen dapat berkurang. Estrogen digunakan untuk mengatasi kekurangan estrogen selama mati haid dan sesudah histerektomi untuk mencegah pembengkakan yang nyeri pada payudara sesudah melahitrkan karena ibu tidak menyusui bayinya, dan untuk mengobati amenore. Akibatnya: Infeksi mungkin tidak terkendali dengan baik.
Contoh Obat : Amen, aygestin, DES, Estinyl, Estrace, Estratab, Evex.
i. Barbiturat-Asam folat (vit B9)
Efek asam folat dapat berkurang. Asam folat adalah salah satu komponen vitamin B komplex. Akibatnya : mungkin terjadi kekurangan asam folat dengan disertai gejala tak bertenaga, kehilangan daya ingat yang tak lazim, kulit muka pucat, gelisah dan mudah terangsang, dan gangguan saluran cerna. Untuk melawan efek interaksi, gunakan vitamin tambahan yang mengandung asam folat atau makan buah segar dan sayuran hijau lainnya setiap hari.
j. Barbiturat-griseofulvin
Efek griseofulvin dapat berkurang. Griseofulvin digunakan secara oral untuk melawan infeksi jamur pada rambut, kulit, kuku jari tangan, dan kuku jari kaki. Akibatnya: Infeksi mungkin tidak terkendali dengan baik.
Contoh Obat : Fulvicin P/G, Grifulvin, Grisactin.
k. Barbiturat-Metadon (Dolophine)
Efek metadon dapat berkurang. Metadon adalah narkotika penghilang rasa nyeri yang digunakan untuk membantu membebaskan pecandu obat dari ketergantungan pada heroin dan narkotika lainnya. Akibatnya : kecanduan mungkin tidak terkendali dengan baik.
l. Barbiturat-Fenitoin (Dilantin)
Efek fenitoin dapat berkurang. Fenitoin adalah antikonvulsan yang diberikan untuk mengendalikan kejang pada gangguan seperti ayam. Akibatnya : Gangguan kejang mungkin tidak terkendali dengan baik. Karena dokter sering menulis resap yang mengandung barbiturat bersama-sama dengan fenitoin untuk mengendalikan kejang, kadar darah obat harus dipantau untuk menentukan takaran obat yang tepat pada setiap pasien secara perorangan. Obat Fenitoin lain yang menunjukkan interaksi adalah Mesantoin (mefenitoin) dan peganone (etotoin)
m. Barbiturat-Kinidin
Efek kinidin dapat berkurang. Kinidin adalah antiaritmika yang digunakan untuk menormalkan kembali denyut jantung yang tidak beraturan. Akibatnya : Ketidakteraturan denyut jantung mungkin tidak terkendali dengan baik.
Contoh obat: Cardioquin, Duraquin, Quinidex, Quinora.
n. Barbiturat-Kinin (coco-quinine, quinamm, quine)
Efek kinin dapat berkurang. Kinin adalah obat malaria yang dapat diperoleh tanpa resep dokter dan dapat pila digunakan untuk menghilangkan kejang kaki pada malam hari. Akibatnya : kondisi yang diobati mungkin tidak terkendali dengan baik.
o. Barbiturat-Rifampi (Rifadin, Rimactane)
Efek barbiturat dapat berkurang. Akibatnya : insomnia mungkin tidak hilang benar. Rifampin digunakan untuk mengobati tuberkulosis dan dapat pula diberikan pada orang yang diperkirakan pengidap meningitis.
p. Barbiturat (hanya fenobarbital)-Asam valvproat (Depakene)
Efek fenobarbital dapat meningkat. Akibatnya : Karena kedua obat adalah depresan susunan saraf pusat, waspadalah terhadap gejala depresan berlebihan seperti mengantuk, pusing, hilang koordinasi otot dan kewaspadaan mental. Asam valproat adalah antikonvulsan yang digunakan untuk mencegah kejang pada gangguan seperti ayan.
Interaksi pil tidur non barbiturat
  1. Kloral hidrat (Noctec, somnos) – Alkohol (bir, minuman keras, anggur, dll).
Kombinasi ini dapat menimbulkan reaksi seperti yang disebabkan oleh disulfiram. Disulfiram (Antabuse) adalah obat yang diberikan kepada pecandu alkohol untuk menekan keinginan minum alkohol – obat bereaksi dengan alkohol sehingga menimbulakan efek sdamping yang hebat. Kloral hidrat menunjukkan interaksi dan gejala yang sama seperti pusing, muka merah, sakit kepala, napas pendek.
  1. Kloral hidrat ( Noctec, Somnos) – Antikoagulan
Efek antikoagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengncerkan darah dan untuk mencegah pembekuan. Akibatnya : risiko perdarahan meningkat. Gejala yang dilaporkan : memar atau perdarahan diseluruh tubuh dan tinja hitam pekat.
  1. Etklorvinol (Placidyl) – Antikoagulan
Efek antikoagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengencerkan darah dan untuk mencegah pembekuan. Akibatnya : darah tetap membeku meskipun dilakukan pengobatan dengan antikoagulan.
Contoh obat: Athrombin-K (warfarin), Coufarin (warfarin), coumadin (warfarin).
  1. Flurazepam (Dalmane) – Antidepresan (Jenis siklik)
Efek antidepresan dapat berkurang. Antidepresan digunakan untuk meringankan tekanan mental dan untuk memperbaiki suasana hati. Akibatnya : tekanan mental mungkin tidak terkendali dengan baik. Catatan: Antidepresan trazadon (Desyrel) mungkin tidak berinteraksi kecuali yang berikut ini: karena keduanya adalah depresan susunan saraf pusat, dapat hilang koordinasi otot dan kewaspadaan mental: dalam beberapa kasus, menyebabkan koma dan kematian.
Contoh Obat : Adapin (doksepin), Asendin (amoksapin), Elavil (amitriptilin).
  1. Flurazepam (Dalmane) – Obat asma (golongan teofilin)
Efek obat asma dapat berkurang. Obat asma digunakan untuk membuka jalan udara di paru-paru dan untuk mempermudah pernapasan penderita asma. Akibatnya : asma mungkin tidak sembuh dengan sempurna.
Contoh Obat : Accubron (teofilin), Dilor (difilin), Lufyllin (difilin).
  1. Flurazepam (Dalmane) – Pil KB
Efek pil KB dapat berkurang. Akibatnya : risiko hamil meningkat dua puluh lima kali, kecuali jika digunakan cara kontrasepsi lain. Perdarahan yang sekonyong-konyong adalah gejala kemungkinan terjadinya interaksi.
Contoh obat : Brevicon, demulen, enovid, loestrin
  1. Flurazepam (Dalmane) – Simetidin (Tagamet)
Efek flurazepam dapat meningkat. Akibatnya : sedasi berlebihan dan penekanan susunan saraf pusat disertai gejala pusing, mengantuk, nanar, dalam kasus berat, terjadi gangguan peredaran darah dan fungsi pernapasan yang menyebabkan koma dan kematian. Simetidin digunakan untuk mengobati tukak lambung dan usus.
  1. Flurazepam (Dalmane) – Estrogen (hormon wanita)
Efek estrogen dapat berkurang. Estrogen digunakan untuk mengatasi kekurangan estrogen selama mati haid dan sesudah histerektomi, untuk mencegah pembengkakan payudara yang nyeri sesudah melahirkan karena ibu tidak menyusui bayinya, dan mengobati amenore.
Contoh obat : Amen, DES, Evex, Ogen.
  1. Flurazepam (Dalmane) – Levodopa (Dopar, Laradopa, Sinemet)
Efek levodopa dapat berkurang. Levedopa digunaka untuk mengobati penyakit parkinson. Akibatnya : kondisi yang diobati mungkin tidak terobati dengan baik.
  1. Flurazepam (Dalmane) – Rifampin (Rifadin, Rimactane)
Efek flurazepam dapat berkurang .akibatnya ,insomnia mungkin tidak terobati dengan baik . Rifampin digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis dan tidak boleh diberikan pada pasien yang diduga pengidap meningitis.
  1. Glutetimid (Doriden) – Antikoagulan
Efek antikoagulan dapat berkurang. Antikoagulan digunakan untuk mengncerkan darah dan mencegah pembekuan. Akibatnya : darah mungkin tetap membeku pada waktu dilakukan pengobatan dengan antikoagulan.
Contoh Obat : Coufarin (warfarin), Hedulin (fenindion), Miradon (anisindion)
  1. Triklofos (Triclos) – Alkohol (bir, minuman keras, anggur)
Kombinasi ini dapat menyebabkan reaksi yang sama dengan reaksi yang disebabkan oleh disulfiram. Disulfiram adalah obat yang diberikan kepada pecandu alkohol untuk menekan keinginan minum alkohol-obat bereaksi dengan alkohol sehingga menimbulkan efek samping yang hebat.Triklofos menunjukkan
Interaksi dan gejala yang sama seperti pusing,muka merah,sakit kepala,dan nafas pendek.
Macam-macam obat tidur
Berdasarkan struktur kimianya obat tidur dapat dibagi menjadi :
a. Turunan dari alkohol, aldehid dan keton, misalnya kloralhidrat, paraldehida, etklorvynol.
1. Kloralhidrat
Merupakan obat tidur yang tertua,diketemukan pada tahun 1869 dan sangat efektif tanpa menimbulkan perasaan pusing-pusing pada keesokan harinya. Sayangnya pada penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan pada hati. Zat ini sekarang jarang digunakan lagi,karena dapat merangsang saluran lambung usus dan rasanya tidak enak.
2. Paraldehida
Merupakan polimer dari asetaldehida ,mempunyai bau dan rasa yang sangat tidak enak ,tetapi merupakan salah satu obat tidur yang sangat kuat dan cepat bekerjanya(10-15 menit) . obat ini sekarang sudah tidak lagi digunakan karena dapat menimbulkan penyakit pada saluran pernapasan dan saluran lambung usus,selain itu juga tidak disukai karena bau dan rasanya yang sangat tidak enak.
3. Etklorvynol
Obat tidur ini diketemukan pada tahun 1995 dan berbentuk cair yang bekerjanya tidak begitu keras, kerja ikutannya pun tidak seberapa.
b. Turunan dari persenyawaan belerang (sulfon),misalnya sulfonal dan trional. obat ini juga sekarang sudah tidak lagi digunakan.
c. Persenyawaan bromida anorganik, misalnya garam kalium, natrium dan ammonioum bromida.
Senyawa-senyawa ini bekerja sebagai obat tidur berdasarkan sifatnya yang menekan susunan saraf sentral. Mulai bekerjanya lambat, tetapi berlangsung sangat lama, sehingga membrikan pekerjaan yang berat terhadap ginjal. Pada pemakaianyang lama dapat menimbulkan gangghuan rohani dan radang pada kulit. Obat ini hanya berkhasiat hipnotika lemah atau baru efektif pada dosis yang tinggi yang mendekati dosis toksis. Maka terutamadigunakan sebagai obat peradang, umumnya dikombinasika dengan garam kalium, natrium dan ammonium (contoh: solutiopn charcot)
d. Persyaratan barbital
Merupakan golongan obat tidur yang banyak digunakan.
Persyaratan barbital yang banyak digunakan sebagai hipnotika adalah golongan barbital yang bekerjanya lama misalnya barbital, luminal. Efek hipnotiknya antara 7 dan 9 jam dengan efek sisa (hang-over) samapai kurang-kurangnya keesokan harinya.
e. Golongan benzodiazepin
Semua senyawa benzodiazepin mempunyai sifat sedatif-hipnotik, tetapi berhubung karena kerja ikutan, kebanyakan darinya hanya digunakan sebgai tranquililizer (menenangkan).
Golongan benzodiazepin yang sering digunakan sebagai hipnotika adalah nitrazepam, flurazepam, flunitrazepam dan triazolam.
Keuntungan obat ini dibandingkan dengan barbital dan obat tidur lainnya adalah toksisitasnya rendah sekali, hingga sukar untuk disalah gunakan meski pada penggunaan yang lama dapat menimbulkan kebiasaan ketagihan namun ringan daripada obat-obat tidur lainnya.
a. Nitrazepam
Penggunaan yang lama dapat mengakibatkan efek kumulasi dengan efek sampingan sentral seperti gangguan-gangguan koordinasi, mneluntur dan sebagainya. Yang sering terjadi pada orang-orang yang sudah lanjut (di atas 65 tahun). Contuoh obat-obat tidur yang mengandung nitrazepam: Mogadon, Sedatin.
b. Flumetrazepin
Sifat-sifatnya sama dengan nitrazepam.
Pengalaman dengan obat yang agak baru ini masih sedikit, karena adanya laporan yang dapat menyebabkan hilangnya ingatan, maka penggunaanya harus sangat hgati-hati. Contoh obatnya: Rohypnol.
c. Triazolam
Khasiat hipnotiknya beberapa kali lebih kuat daripada nitrazepam. Pengalaman dengan obat ini belum banyak, hanya dilaporkan tidak terjadi akumulasi dan adiksi. Contoh obatnya: Halcion.
d. Flurazepam
Senyawa ini sangat baik sebagai hipnotika, karena tetap efektif setelah digunakan beberapa minggu, tetapi sayangnya dapat menyebabkan hang over dan kumulasi. Jadi harus hati-hati bila digunakan pada orang tua dalam jangka waktu yang lama.
Sumber :
· Anief, Moh. 2004. Penggolongan Obat. Yogyakarta: UGM Press.
· Nicol, Rosemary. 1997. Tidur Nyenyak Tanpa Obat. Jakarta: Penerbit Arcan.
· Tjay, Tan Hoan dan Kirana Raharja. 2002. Obat-Obat Penting. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
· Widjajanti, Nur Aini. 1988. Obat-obatan. Yogyakarta: Kanisius.
· Wong, Moses. 1995. Tidur Tanpa Obat. Yogyakarta: Yayasan Essentia Medica

kamus penting

RUMUS PERHITUNGAN DOPAMIN
Dopamin ;1 ampul = 10 cc, 1 ampul = 200 mg , 1 mg = 1000 mikrogram
Rumus factor pengencer = 200.000 = 4000
50cc
Rumus : Dosis x BB x jam (menit ) = hasil
4000
Atau rumus langsung : Dosis x BB 60 x 50 = hasil
200.000
RUMUS PERHITUNGAN DOBUTAMIN
Dobutamin ; 1 ampul = 5 cc , 1 ampul = 250 mg , 1 mg = 1000 mikrogram
250 mg = 250.000 mikrogram
rumus factor pengencer = 250.000 = 5000
50cc
Rumus : Dosis x BB x jam (menit ) = hasil
5000
Atau rumus langsung : Dosis x BB x 60 x 50 = hasil
250.000
Rumus diatas digunakan untuk pemberian dopamine dan dobutamin dengan menggunakan syringe pump.
Rumus pemberian Dopamin dan Dobutamin dalam kolf / drip
Rumus = 200.000 = 400
500
= Dosis x BB x jam ( menit )
400
= hasil sesuai makro drip / mikrodrip
RUMUS PERHITUNGAN NITROCYNE
1 ampul = 10 cc , 1 cc = 1 mg, 1 ampul = 10 mg
Dosis yang digunakan dalam cc ( microgram ) jadi 1 ampul = 10.000 mikrogram
Rumus : Dosis x 60 x pengencer = hasil
10.000
RUMUS PERHITUNGAN ISOKET
1 ampul = 10 cc , 1 ampul = 10 mg , 1mg = 1cc
Isoket atau Cedocard diberikan sesuai dosis yang diberikan oleh dokter.
RUMUS PERHITUNGAN DARAH UNTUK TRANSFUSI
Rumus : Hb normal – Hb pasien = hasil
> hasil x BB x jenis darah
Keterangan :
Hb normal = Hb yang diharapkan atau Hb normal
Hb pasien = Hb pasien saat ini
Hasil = hasil pengurangan Hb normal dan Hb pasien
Jenis darah = darah yang dibutuhkan
= PRC dikalikan 3
= WB dikalikan 6
RUMUS PERHITUNGAN KOREKSI HIPOKALEMI PADA ANAK
Koreksi cepat
Yang dibutuhkan = ( jml K x BB x 0,4 ) + ( 2/6 x BB )
Diberikan dalam waktu 4 jam
Maintenance : 5 x BB x 2
6
Diberikan dalam 24 jam
Keterangan :
Jml K = nilai yang diharapkan ( 3,5 ) – nilai hasil kalian (x)
Ditulis oleh suster.nada di 14:58 1 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
KESEHATAN ANAK
CARA MENENTUKAN UMUR KEHAMILAN
POSTPARTUM MENURUT BALLARD ( 1997 )
KULIT
0 = merah seperti agar transparan
1 = merah muda licin/halus tampak vena
2 = permukaan mengelupas dengan/tanpa ruam, sedikit vena
3 = daerah pucat, retak2, vena jarang
4 = seperti kertas putih, retak lebih dalam tidak ada vena
5 = seperti kulit retak mengkerut
LANUGO
0 = tidak ada
1 = banyak
2 = menipis
3 = menghilang
4 = umumnya tidak ada
5 =……………..
LIPATAN PLANTAR
0 = hampir tidak tampak
1 = tanda merah sangat sedikit
2 = hanya lipatan anterior yang menghilang
3 = lipatan 2/3 anterior
4 = lipatan seluruh tampak
PAYUDARA
0 = hampir tidak tampak
1 = areola mendatar tidak ada tonjolan
2 = areola seperti titik tonjolan 1-2 mm
3 = areola lebih jelas dengan 3-4 mm
4 = areola penuh tonjolan 5-10 mm
DAUN TELINGA
0 = datar tetap terlihat
1 = sedikit melengkung, lunak lambat kembali
2 = bentuknya lebih baik, lunak mudah membalik
3 = bentuk sempurna, membaik seketika
4 = tulang rawan tebal, tulang telinga kaku
KELAMIN LAKI – LAKI
0 = skrotum tidak ada rugae
1 = testis belum turun
2 = testis turun, sedikit rugae
3 = testis dibawah, rugaenya bagus
4 = testis tergantung, rugaenya dalam
KELAMIN WANITA
0 = klitoris dan labia minor menonjol
1 = labia mayor dan minor sama2 menonjol
2 = labia mayor besar, minor kecil
3 = klitoris dan labia minor di tutupi labia mayor
Ditulis oleh suster.nada di 14:55 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
REFLEKS
TINGKAT KESADARAN
1. KOMPOS MENTIS
Sadar penuh dan keadaan normal
2. SOMNOLEN
Keadaan mengantuk dan kesadaran dapat pulih bila dirangsang, ditandai dengan mudahnya klien dibangunkan, mampu memberi jawaban verbal dan menangkis rangsangan nyeri
3. SOPOR
Kantuk dalam, klien dapat dibangunkan dengan rangsangan yang kuet, namun kesadaran segera menurun, klien dapat melaksanakan instruksi singkatdan masih terlihat gerakan spontan dengan rangsangan nyeri, klien tidak dapat diabngunkan dengan sempurna, jawaban verbal tidak ada, tangkisan nyeri masih baik
4. KOMA RINGAN/SEMI KOMA
Tidak ada respon verbal, reflek masih baik, gerakan timbul saat ada rangsang nyeri dan tidak terorganisir, tidak dapat dibangunkan.
REFLEKSIOLOGI
q Reflek kornea
Dengan cara menyentuhkan kapas pada limbus, hasil positif bila mengedip
(N IV & VII )
q Reflek faring
Faring digores dengan spatel, reaksi positif bila ada reaksi muntahan
( N IX & X )
q Reflek Abdominal
Menggoreskan dinidng perut dari lateral ke umbilicus, hasil negative pada orang
Tua, wanita multi para, obesitas, hasil positif bila terdapat reaksi otot
q Reflek Kremaster
Menggoreskan paha bagian dalam bawah, positif bila skrotum sisi yang sama
Naik / kontriksi ( L 1-2 )
q Reflek Anal
Menggores kulit anal, positif bila ada kontraksi spincter ani ( S 3-4-5 )
q Reflek Bulbo Cavernosus
Tekan gland penis tiba-tiba jari yang lain masukkan kedalam anus, positif bila
kontraksi spincter ani (S3-4 / saraf spinal )
q Reflek Bisep ( C 5-6 )
q Reflek Trisep ( C 6,7,8 )
q Reflek Brachioradialis ( C 5-6 )
q Reflek Patela ( L 2-3-4 )
q Reflek Tendon Achiles ( L5-S2)
q Reflek Moro
Reflek memeluk pada bayi saat dikejutkan dengan tangan
q Reflek Babinski
Goreskan ujung reflak hammer pada lateral telapak kaki mengarah ke jari, hasil
positif pada bayi normal sedangkan pada orang dewasa abnormal ( jari kaki
meregang / aduksi ektensi )
q Sucking reflek
Reflek menghisap pada bayi
q Grasping reflek
Reflek memegang pada bayi
q Rooting reflek
Bayi menoleh saat tangan ditempelkan ke sisi pipi
REFLEK PATOLOGIS
q Reflek Hoffman – Tromer
Jari tengah klien diekstensikan, ujungnya digores, positif bila ada gerakan fleksi pada
Jari lainnya
q Reflek Jaw
Kerusakan kortikospinalis bilateral, eferen dan aferennya nervous trigeminus, dengan
Mengertuk dagu klien pada posisi mulut terbuka, hasil positif bila mulut terkatup
q Reflek regresi
Kerusakan traktus pirimidalis bilateral / otak bilateral
q Reflek Glabella
Mengetuk dahi diantara kedua mata, hasilnya positif bila membuat kedua mata klien
Tertutup
q Reflek Snout
Mengutuk pertengahan bibir atas, positif bila mulutnya tercucur saliva
q Reflek sucking
Menaruh jari pada bibir klien, positif bila klien menghisap jari tersebut
q Reflek Grasp
Taruh jari pada tangan klien, positif bila klien memegangnya
q Reflek Palmomental
Gores telapak tangan didaerah distal, positif bila otot dagu kontraksi
q Reflek rosolimo
Ketuk telapak kaki depan, positif bila jari kaki ventrofleksi
q Reflek Mendel Bechterew
Mengetuk daerah dorsal kaki2 sebelah depan,positif bila jari kaki ventrofleksi
q Tes rangsang meningeal
q Nuchal rigidity
Klien tanpa bantal fleksikan leher ke lateral, lalu fleksikan leher mendekati dagu,
hasil positif bila ada tahanan dan nyeri
q Kernig
Fleksikan panggul dengan sudut 90 derajat, ekstensikan tungkai bawah pada
persendian lutut, positif bila ada tahanan dan rasa sakit sebelum mencapai
ekstensi maksimal
q Brudzinski I,II
Bila pada saat fleksi leher lutut ikut fleksi juga brudzinski I positif, brudzinski II : satu tungkai lain diekstensikan pada persendian panggul, tungkai lain diekstensikan, positif bila tungkai yang ekstensi ikut fleksi
Ditulis oleh suster.nada di 14:53 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
MTBS
KLASIFIKASI DIARE DAN DISNTRI
· Ada dehidrasi
· Tanpa dehidrasi
· Darah dalam tinja
· Diare persisiten berat
· Diare persisten
· Disentri
KLASIFIKASI DEMAM (DAERAH RESIKO TINGGI MALARIA)
· Ada tanda bahaya umum / kaku kuduk
· Demam lebiih dari 37,5 C
· Penyakit berat dengan demam
· Malaria
MALARIA (DAERAH RESIKO RENDAH MALARIA)
· Ada tanda bahaya umum / kaku kuduk
· Atidak pilek, campak dan penyebab lain dari demam
· Ada plek campak dan penyebab lain dari demam
· Penyakit berat dengan demam
· Malaria
· Demam mungkin bukan malaria
KLASIFIKASI DEMAM UNTUK CAMPAK
· Ada tanda bahaya umum, kekeruhan pada kornea, luka di mulut dalam dan luas
· Mata bernanah/luka di mulut
· Terdapat campak/ 3bln terakhir
· Campak dengan komplikasi bearat
· Campak dengan komplikasi pada mulut / mata
· Campak
Cat : semua anak yang campak harus mendapat vitamin A
KLASIFIKASI DEMAM UNTUK DEMAM BERDARAH
· Ada tanda syok : ekstremitas teraba dingin dan nadi lemah/tidak teraba, muntah bercampur darah/seperti kopi, berak berwarna hitam, perdarahan dari hidung atau gusi berat, bintik perdarahan dikulit dan uji tournikuet (+), sering muntah ,tanpa diare
· Nyeri ulu hati, gelisah, bintik perdarahan dikulit(-)
· Tidak ada satupun gejala diatas ada penyebab lain dari demam
· Demam berdarah
· Mungkin demam berdarah
· Demam mungkin bukan demam berdarah
KLASIFIKASI MASALAH TELINGA
· Pembengkakkan yang nyeri di belakang telinga
· Tampak cairan / nanah keluar dari telinga dan telah terjadi kurang dari 14 hari/ nyeri telinga
· Tampak cairan / nanah keluar dari telinga dan telah terjadi selama 14 hari/lebih
· Tidak ada sakit telinga dan tidak ada cairan/nanah keluar dari telinga
· Mastoiditis
· Infeksi telinga akut
· Infeksi telinga kronis
· Tidak ada infeksi telinga
KLASIFIKASI STATUS GIZI
· Badan tampak sangat kurus, bengkak pada kedua kaki, telapak tangan pucat
· Telapak tangan agak pucat, BB sangat rendah
· BB tidak BGM dan tidak ditemukan tanda lain dari malnutrisi dan anemia
· Gizi buruk/anemia berat
· BGM, dan atau anemia
· Tidak BGM dan tidak anemia
Ditulis oleh suster.nada di 14:46 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
E K G
Pemasangan elektroda
Merah = lengan kanan
Kuning = lengan kiri
Hijau = tungkai kanan
Hitam = tungkai kiri
PEMBACAAN HASIL EKG
0 kotak kecil = 0,04 detik
laju QRS frekuensi 60 – 100 x mnt, kurang dari 60= bradikardi,
lebih dari 60 = takikardi
GELOMBANG NORMAL
P = Tegak (+), di I,II, Av1, V2-6 dan terbalik di Av1, mungkin terbalik di III, Av1,v1
Q = q kecil di I, II, AVF, V4-6, durasi 0,03 detik tinggi ¼ R,ukuran bervariasi di AVR
= Q besar dengan durasi 0,4 detik di III, abnormal di AVF dan III ( harus diagnosa), Q besar di AVL normal
QS = Semua negative kecuali di V1-2
R = Terbesar di I, V4-6
S = S dominant di V1-3, keciol dan progresif di V3-6,S mungkin ditemukan di I,II
T = Tegak di I,II, AVF, V2-6 terbalik di AVR, mungkin terbalik di III, AVL,V1
U = Tidak terlihat, sering terlihat terbalik di V2-4
GELOMBANG EKG PATOLOGI
· HYPERTROPI ATRIUM KIRI = P lebar, tegak dan bertakik di V4-6
· HYPERTROPI ATRIUM KANAN = P tinggi > 2,5 mm, runcing di II,III, AVF
· HYPERTROPI VENTRIKEL KIRI = R(I) dan S(III) . 2,6 mm, R pada AVL > 11 mm, R pada V1-5 > 52,6 mm, S pada V1+R pada V5 atau V6>3,5 mm, depresi ST, inverse 1, interval QRS antara 0,1 – 0,12
· HYPERTROPI VENTRIKEL KANAN = R tinggi di V1 > 5 mm,R:s pada V1>1mm, depresi ST, T terbalik pasa V1-3
· ISKEMIA MIOKARD = depresi ST . 1mm, horizontal dan menurun
· INFARK MIOKARD = elevasi ST > 1mm, T besar dan tegak lurus, setelah 1-3 hari T terbalik dan timbul Q yang abnormal yang menandakan infark transient, durasi Q
Anterior kealinan di sandapan V2-4
Inferior kealinan di AVF
Lateral kelainan pada I, V6
Posterior kelainan jika R yang tinggi, T tegak pada V1-2
· PERIKARIDTIS = elevasi ST di semua sadapan kecuali AVR,AVL,V1,V2 dan T terbalik
· HIPERKALEMIA = T tinggi ramping dan runcing, P hilang, QRS melebar, takikardi ventrikel
· HYPOKALEMIA = depresi ST, T rendah, U besar di V2-4, U:T rasio > 1,0 mm
· HYPERKALSEMIA = interval Q-T memendek, T terdapat pada akhir QRS
· HYPOKALSEMIA = ST,QT memanjang
Ditulis oleh suster.nada di 14:45 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Caian Serebrospinal
Komposisi : jernih, tak berwarna, tak berbau, terdiri atas : Air, protein, O2, elektrolit, CO2, glukosa, tekanan normal 60 –180 H2O, diproduksi perhari 500 mL, cairan pada orang dewasa yang bersirkulasi 125 – 150 mL
PH
PCO2
HCO3
KALSIUM
KLORIDA
KREATININ
GLUKOSA
SGOT
LDH
MAGNESIUM
FOSFAT
PROTEIN
LUMBAL
SISTERNAL
VENTRIKULER
KALIUM
NATRIUM
ASAM URAT
SEL
7,31
47,9 mmHg
22,9 meq / l
2,32 Meq/l
113 – 127 Meq/l
0,4 –1,5 mg%
54 – 80 mg %
0 – 19 unit
8 – 50 unit
2,20 Meq/l
1,2 –2,1 mg%
20 – 40 mg%
15 – 25 mg%
5 – 25 mg%
2,33 – 4,59 Meq/l
117 – 137 Meq/l
0,07 – 2,8 mg%
1 – 5 limfosit/mm3
Ditulis oleh suster.nada di 14:44 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Nilai Laboratorium Normal
HB
Pria
Wanita
Leukosit
Basofil
Eosinofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Trombosit
HEMATOKRIT
Pria
Wanita
LED, WINTROP
Pria
Wanita
WESTERGEN
Pria
Wanita
ERITROSIT
Pria
Wanita
MASA PERDARAHAN
Duke
Ivy
RETRAKSI BEKUAN
Serum
Sifat
13 – 16 gr / dL
12 – 14 gr / dL
5000 – 10000 uL
0 – 1
1 – 3
batang 2 – 6
segmen 50 – 70
20 – 40
2 – 8
150000 – 400000 ui
40 – 48 %
37 – 43 %
4,5 – 5,5 juta/ ul
4 – 5 juta / ul
1 – 3’
1 – 6 ‘
40 – 60 %
kenyal / rapuh
MASA PEMBEKUAN
Lee, White
Kapiler
FIBRINOGEN
MASA TROMBIN
MASA PROTOMBIN
TROMBO TEST
SGOT
SGPT
LDH
CKMB
TRIGLISERIDA
KOLESTEROL TOTAL
HDL
Pria
Wanita
MAGNESIUM
NATRIUM DARAH
NATRIUM URIN
KALIUM DARAH
KLORIDA DARAH
KLORIDA URIN
FE
PROTEIN TOTAL
ALBUMIN
GLUKOSA DARAH
AMILASE DARAH
AMILASE URIN
ASAM URAT DARAH
ASAM URAT URIN
KALSIUM DARAH
KALSIUM URIN
10 – 15 ‘
2 – 6 ‘
20 – 400 mg/mL
0- 60 ‘
> 25”
70 – 100 %
80 –240 U/I
40 – 155 mg/ dL
150 – 250 mg / dL
35 – 55 mg / dL
46 – 65 mg / dL
1,0 – 2,5 mg/ dL
135 – 174 mg/ l
130 – 220 Meq / 24 jam
3,5 – 5,5 Meq / l
100 – 106 Meq / l
120 – 250 Meq / l
80 – 140 ug / dL
6,0 – 7,8 g / dL
45 – 67 %
60 – 100 mg / dL
80 – 150 S.somogi
80 – 125 S.somogi
3,0 – 6,0 mg / dL
100 – 1000 mg / 24 jam
9 –11 mg / dL
30 – 150 mg / 24 jam
UREUM DARAH
UREUM URIN
KREATININ DARAH
KREATININ URIN
BILIRUBIN
Direk
Indirek
Total
PROTEIN TOTAL
ALBUMIN
GLOBULIN
AGD
HCO3
PCO2
PH
PO2
20 – 40 mg / dL
20 – 35 g / 24 jam
0,5 – 1,5 md / dL
1 – 2 g 24 jam
0,3 – 1,0 mg /dL
6 – 7 mg / dL
4 – 5,2 g / dL
1,3 – 2,7 g / dL
21 – 28 mmol / L
4,7 – 5,9 KPA (35 – 45 mmHg)
7,38 – 7,4
11 – 13 KPA (80-100 mmHg)
Ditulis oleh suster.nada di 14:44 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Efek Syaraf Otonom
Organ
Parasimpatis
Simpatis
Iris
Otot siliari
Lakrimalis
Saliva
Nafas/ broncus
Jantung
Frekuensi Denyut
Output + TD
Pemb. Darah koroner
Pemb. Darah
Perifer
Otot skeletal
Kulit
Org. visceral kec. Jantung + paru
Kontraksi spinter otot pupil
Kontraksi, akomodasi,
penglihatan jarak dekat
Sekresi
Sekresi banyak encer
kontraksi otot polos,
Berkurangnya diameter dan volume
Kurang
Kurang
Kurang
Konstriksi
Inversi (-)
Inversi (-)
Dilatasi
Kontraksi otot pupil, dilatasi
Relaksasi
akomodasi
Penglihatan jarak jauh
Sekresi berlebih
Sekresi banyak mukosa
Relaksasi otot polos
Diameter dan volume bertambah
Tambah
Tambah
Tambah
Dilatasi
Dilatasi
Kontriksi
Kontriksi
Organ
Parasimpatis
Simpatis
Lambung
Dinding
Spincter
Kel.intestinal
Dinding
Spincter
Pankreas
Limfa
Adrenal
Kandung kemih
Uterus
Kel. Keringat
Ginjal
Motilitas (+)
Relaksasi
Sekresi (+)
Motilitas (+)
Terhambat
Sekresi (+)
Efek sedikit
Efek sedikit
Menstimulasi dinding, relaksasi spincter
Efek sedikit
Inversi (-)
tidak berefek
(-)
Kontraksi
(-)
(-)
Terangsang
(-)
kontraksi & pengosongan darah yg disimpan ke dlm sirkulasi
sekresi norefinefrin/efinefrin
menghambat kontraksi
menghambat motilitas organ yg hamil
sekresi (+)
output (-)
Ditulis oleh suster.nada di 14:43 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Saraf Kranial
Saraf
Jenis
( S/M )
Fungsi
Olfaktorius
Optikus
Okulomotoris
Troklearis
Trigeminus
Abducens
Fasialis
Akustikus
Glosofaringeus
Vagus
Asesorius
Hipoglosus
S
S
M
M
M
S
M
S
S
M
S
M
Membau
Penglihatan
Pergerakan mata kedalam, keatas, elevasi alis, mata, konstriksi pupil, konvergensi, reaksi bersamaan
Pergerakan mata bawah keluar
Mengunyah, sensasi wajah
kulit kepala dan gigi
Pergerakan lateral
Ekspresi wajah
Pengecapan (2/3) lidah anteriol, salivasi
Pendengaran, keseimbangan
Salivasi, menelan
Sensasi tenggorokan, tonsil, pengecapan (1/3) lidah posterior
Menelan, bicara, denyut jantung, peristaltic
Sensasi tenggorokan, laring visceral
Pergerakan bahu, rotasi kepala
Pergerakan lidah
Ditulis oleh suster.nada di 14:42 1 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Tumbuh Kembang
Umur
Pertumbuhan
BB
TB
Lingkar kepala
0 – 6 bulan
6 – 12 bulan
1 – 4 tahun
0 – 6 bulan
6 – 12 bulan
1 – 7 tahun
tahun 1
tahun 2
3 – 5 tahun
750 – 1000 gr / bln
300 – 500 gr / bln
150 gr / bln
2,5 cm / bln
1,25 cm / bln
7,5 cm / bln
10 cm
2,5 cm
1,25 cm / thn
Ditulis oleh suster.nada di 14:42 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Dosis Obat Dewasa Menurut BB dan Usia
Usia
BB (kg)
Dosis (%)
Neonatus
1 bulan
3 bulan
6 bulan
1 tahun
3 tahun
5 tahun
7 tahun
12 tahun
3,4
4,2
5,6
7,7
10
14
18
23
37
250-400 mL
Anak : > 50 –200 mL
Keinginan berkemih pada dewasa bila bladder sudah penuh > 250 cc dan anak2 > 50 cc
Ditulis oleh suster.nada di 14:33 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
PEMBERIAN INFUS PADA NEONATUS
Rumus : jumlah cairan = kebutuhan cairan X BB
Kebutuhan cairan :
NaCl 3 % = 2-4 Meq/kg BB
KCL 3,75 % = 1-3 Meq/kg BB
BicNat 7,5 % = 2-4 Meq/kg BB
Dextrose jumlah selebihnya
Sediaan
NaCl = 1 Meq = 2 cc
KCL = 1 Meq = 2cc
Bicnat =1 Meq = 1cc
Ditulis oleh suster.nada di 14:32 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pemberian Imunisasi Menurut Umur
Umur
Antigen
2 bulan
3 bulan
4 bulan
9 bulan
BCG, DPT 1, Polio 1
Hepatitis 1, DPT 2, Polio 2
Hepatitis 2, DPT 3, Polio 3
Hepatitis 3, Campak, Polio 4
Ditulis oleh suster.nada di 14:31 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pemberian Oralit di Berikan Setiap Mencret / Muntah
* : 50 – 100 cc
* 1-5 th : 100-200 cc
* > 5 th : 200-300 cc
* dewasa : 300-400 cc
Ditulis oleh suster.nada di 14:30 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
KLASIFIKASI DEHIDRASI MENURUT MAURICE KINGS SCORE
Tingkat
Score
KU
Turgor
Mata
Nafas
Mulut
Nadi
Ringan 5%
1
Sehat
Normal
Normal
20 – 30
Normal
Kuat > 120
Sedang 8 %
2
gelisah/apatis
Turun
Cekung
30 – 40
Kering
120 – 140
Berat > 10 %
3
ngigau,koma,syok
Sangat turun
Sangat cekung
40 – 60
kering biru
14
Total
6
7 – 13
> 13
Ditulis oleh suster.nada di 14:29 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Rehidrasi Untuk Bayi Diare
Rumus = BB X ( D+ M + C ) cc
D = Dehidrasi
q Dehidrasi ringan =50 cc
q Dehidrasi sedang = 80 cc
q Dehidrasi berat = 100 cc
M = Maintenance
q Neonatus = 140 – 120 cc
q 0-1 th = 100 – 90 cc
q 2-4 th = 90 – 80 cc
q 4-8 th = 80 – 70 cc
q 8-12 th = 70 – 60 cc
q > 12 th = 60 – 50 cc
C = Concomitter, Loss
q Muntah = 25 cc
q Berak = 25 cc
q Muntah & berak = 30 cc
Ditulis oleh suster.nada di 14:28 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Kebutuhan Kalori Menurut FAO / WHO
Umur
Kebutuhan kalori
1-3
4-6
7-9
LAKI -LAKI
10-12
13-15
16-19
20-39
40-49
50-59
60-69
>70
WANITA
10-12
13-15
16-19
20-39
40-49
50-59
60-69
>70
1090
1360
1830
2190
2600
0.97 M X A
1.02 M X A
1.00 M X A
0,95 M X A
0.90 M X A
0.80 M X A
0.70 M X A
2350
1.13 F X A
1.05 F X A
1.00 F X A
0.95 F X A
0.90 F X A
0.80 F X A
0.70 F X A
Keterangan :
M = berat badan x 46 kalori
F = berat badan x 40 kalori
A = indeks aktivitas
* Ringan = 0.90
* Sedang = 1.0
* Aktif = 1.17
Ditulis oleh suster.nada di 14:26 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Klasifikasi Hipertensi
KLASIFIKASI TD BERDASARKAN “ The sixth report of The joint national committee on preventation detection, evaluation and the treatment of high blood pressure, 1997 “
Kategori
Sistol
Diastol
Rekomendasi
Normal
Perbatasan
Hipertensi I
Hipertensi II
Hipertensi III
130–139
140–159
160–179
> 180
85 – 89
90 – 99
100–109
>110
Cek ulang 2 th
Cek ulang dalam 1th
Konfirmasi 1 atau 2 bln dan rubah gaya hidup
Rujuk dalam 1 bulan
Rujuk segera dlm 1 mgg berdasarkan kondisi klinis
Ditulis oleh suster.nada di 14:24 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Patokan Untuk Diagnosa DM
Kadar
Bukan DM
Blm pasti
DM
Glukosa darah sewaktu
Plasma vena
Darah kapiler
Glukosa darah puasa
Plasma vena
Darah kapiler
110 – 199
90 – 199
110 – 126
90 – 109
> 220
>200
>126
> 110
Ditulis oleh suster.nada di 14:23 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Score Kebutuhan Cairan pada Diare
Klinis nilai
Haus / munta..………………………………….……………… 1
TD sistol 60-90 mmHg…………………………………… 1
TD sistol 2
Nadi > 120 x / mnt……………………………..……….……. 1
Kesadaran apatis……………………………………….….…… 1
Somnolen, sopor / koma……………………………….…… 2
Nafas > 30 x / mnt……………………………….…….….… 1
Feseskolerika………………………………………….…….…… 2
Vox kolerika…………………………………………………..…… 2
Turgor kulit menurun…………………………………..… 1
Feses air cucian beras………………………………….…… 1
Ekstremitas dingin………………………………………..…… 1
Sianosis……………………………………………………………… 2
Umur 50 – 50 th………………………………………..………. -1
Umur > 60 th………………………………………………….. -2
Kebutuhan cairan : nilai x 10 % x kg BB x 1 ltr
KEBUTUHAN CAIRAN MENURUT PIERCE
Derajat dehidrasi
Keb. Cairan tiap kg BB
Ringan
Sedang
Berat
5%
8%
10%
Ditulis oleh suster.nada di 14:17 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Score Untuk diagnosa Pancreatitis
Klinis nilai
Nyeri epigastrium > 5 jam………………………………..…. 1
Mual/muntah………………………………………………….…. 1
Nyeri periumbilikal…………………………………………….. 2
K.U sedang – berat…………………………………………….. 1
Nadi > 90 x / mnt………………………………………………. 1
Nyeri hipogastrium kanan / kiri………………………….. 1
Suhu aksila > 37,5 C………………………………………….… 1
Leukositosis >10000 UI………………………………….…. 1
Nilai lebih dari 9 pankreatitis positif
Ditulis oleh suster.nada di 14:14 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Derajat Gangguan Penyakit Jantung
Grade I : tidak ada gejala ketika melakukan aktivitass biasa
Grade II : timbul gejala ketika melakukan gejala biasa
Grade III : timbul gejala saat melakukan aktivitas ringan
Grade IV : timbul gejala saat istirahat
Ditulis oleh suster.nada di 14:13 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Klasifikasi Refleks
4+ : sangat cepat, hiperaktif
3+ : agak cepat dari rata – rata
2+ : normal / sesuai dengan rata – rata
1+ : kurang dari normal, agak lambat
0 : tidak ada lambat
Ditulis oleh suster.nada di 14:12 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Klasifikasi Kedalaman Oedema
1+ : depresi 2 mm
2+ : depresi 4 mm
3+ : depresi 6 mm
4+ : depresi 8 mm
Ditulis oleh suster.nada di 14:12 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Klasifikasi Denyut Nadi
0 : Tidak ada denyut teraba
1+ : Denyutan berkurang dan sulit diraba
2+ : Normal, teraba dgn mudah dan tiidak mudah lenyap
3+ : Denyutan kuat dan seperti memantul terhadap ujung jari
Ditulis oleh suster.nada di 14:11 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Lama Persalinan
Ditulis oleh suster.nada di 14:08 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pemeriksaan Leopod dan Bidang Hodge
PEMERIKSAAN LEOPOLD
I : Memeriksa tinggi fundus dan menentukan usia kehamilan
II : Menentukan letak punggung anak dan bagian kecilnya
III : Menentukan apa yang ada dibagian bawah dan sudah / belum masuk PAP
IV : Menentukan berapa bagian masuk ke dalam rongga panggul
BIDANG HODGE
H I : Sama dengan PAP
H II : Sejajar H I pinggir bawah sympysis
H III : Sejajar H I melalui spina ischiadika
H IV : Sejajar H I melalui ujung os cocygis
Ditulis oleh suster.nada di 14:06 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Stadium Tumor
Nasofaring
I : Tumor di nasofaring
II : Meluas ke rongga hidung / sinus sphenoid
III : Meluas ke sinus maksila, etmoid rongga mata dan pipi
IV : Meluas ke rongga intracranial
Cervix
0 : in SITU karsinoma di epitel
I : terbatas di cervix
II : menyebar keluar cervix ( 2/3 bagian atas vagina dan parametrium
III : sudah mencapai dinding panggul
IV : Metastase ke rektum, vesika urinaria dan organ lain
Ditulis oleh suster.nada di 14:02 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Penilaian Fisik Dengan Score
PENILAIAN DENGAN GCS
MATA ( E)
4 = spontan membuka mata
3 = dengan perintah
2 = dengan rangsangan nyeri
1 = tidak ada reaksi
MOTORIK ( M )
6 = mengikuti perintah
5 = melokalisir nyeri
4 = menghindari nyeri
3 = fleksi abnormal
2 = ekstensi abnormal
1 = tidak ada reaksi
VERBAL (V)
5 = berorientasi baik
4 = disorientasi waktu dan tempat tapi dapat mengucapkam kalimat
3 = hanya mengucapkan kata – kata
2 = mengerang
1 = tidak ada reaksi
APGAR SCORE
0-3 = Asfiksia berat
4-7 = Asfiksia sedang
7-10 = Normal
KEKUATAN OTOT
0 = Tidak ada kontraksi
2 = Terdapat kontraksi tetapi tidak bisa bergeser
3 = Hanya ada pergeseran / gerakan sendi
4 = Dapat melakukan gerakan melawan gravitasi tapi tidak bisa melawan gravitasi
5 = Dapat melawan gravitasi tapi tidak dapat melawan tahanan pemeriksa ( lemah )
6 = Dapat melawan tahanan pemeriksa dengan kekuatan penuh
TAJAM PENGLIHATAN
6/6 : Bisa membaca dgn benar huruf pada snelen chart dan orang normal pun dapat melakukannya ( pada jarak 6 m )
6/30 : Hanya bisa membaca huruf pada jarak 6 m sedangkan orang normal bisa membaca pada jarak 30 m
3/60 : Hanya bisa melihat dan menentukan jumlah jari dgn benar
pada jarak 3 m sedangkan orang normal 300 m
1/300 : Hanya bisa merasakan sinar saja
0 : Buta total
PEMERIKSAAN PENDENGARAN DAN DIAGNOSA
Tes RINNE : membandingkan hantaran udara dengan hantara tulang telinga
Tes WEBBER : membandingkan hantaran tulang kiri dan kanan
Tes SCWABACH : membandingkan hantaran tulang pendengaran klien dengan pemeriksa
Ditulis oleh suster.nada di 13:40 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Rumus Pengganti Takaran Obat
Rumus : obat sediaan = obat yang diperlukan
tablet tablet yg diperlukan
Contoh : Tersedia amoxicillin 30 mg tiap tablet, diperlukan obat sebanyak 375 mg
Jawab : 30 / 1 tablet = 375/….. = 12,5 tablet
Ditulis oleh suster.nada di 13:39 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Kamis, 2007 Juli 19
Menghitung daerah luka bakar
* Kepala dan leher 9 %
* Dada, perut, punggung dan bokong 4 x 9 %
* Ekstremitas atas 2 x 9 %
* Paha, betis dan kaki 4 x 9 %
* Perineum dan genital 1 %
DERAJAT LUKA BAKAR
Stadium I : pada epidermis ( sembuh 5 – 7 hari )
Stadium II : pada dermis ( sembuh 16 – 21 hari )
Stadium III : sudah mencapai subkutis
Ditulis oleh suster.nada di 15:52 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Anak-anak
RUMUS MENGHITUNG BB DAN TB NORMAL UNTUK BALITA DIATAS 3 TH
Rumus : BB = 8 + 2N ( kg )
TB = 80 + 5 N ( cm )
Contoh : balita usia 3 th memiliki BB normal 14 kg dan TB 98 cm.
RUMUS MENGHITUNG DOSIS OBAT UNTUK ANAK
( CLARK RULE )
Rumus : dosis dewasa x berat anak ( ponds )
150
1 ponds = 2,2 kg
Ditulis oleh suster.nada di 15:51 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Kehamilan
RUMUS TAKSIRAN PERSALINAN ( HUKUM NAEGLER )
Rumus : HPHT = tanggal + 7, bulan –3 dan tahun tambah 1 bila bulan dikurang 3 hasilnya positif atau nol untuk siklus 28 hari.
Sedangkan untuk siklus 35 hari : tanggal + 14, seterusnya sama.
Contoh : HPHT 11-05-2001, taksirannya ( 11+7, 05-3, 2001+1 )
= 18 – 02 – 2002 (siklus 28 hari)
RUMUS TAKSIRAN BERAT BADAN JANIN PADA SAAT KALA 1
Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155
N = 13 bila kepala belum melewati PAP
N = 12 bila kepala berada diatas spina isciadika
N = 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
RUMUS PERHITUNGAN OVULASI PADA WANITA
Menstruasi…………14 hari………..menstruasi berikutnya ( siklus 28 hari )
Menstruasi…………21 hari………..menstruasi berikutnya ( siklus 35 hari )
RUMUS MENGHITUNG UMUR KEHAMILAN
( Mc DONALD)
Tinggi fundus ( cm ) = / bulan
3, 5
Contoh : tinggi fundus 24 cm maka umur kehamilan
=24 / 3,5 = 6,8 bulan = 27 minggu
RUMUS MENGHITUNG DENYUT JANTUNG JANIN
Hitung selama 5 detik selang 5 detik hitung lagi 5 detik selang 5 detik lalu hitung lagi 5 detik. Hasilnya teratur bila angka ke 1 dan 3 sama.
Ditulis oleh suster.nada di 15:48 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Berat Badan Ideal
Rumus : BB x 100 %
TB – 100
BB normal = nilai 90 – 110 %
BB kurang = nilai kurang dari 90 %
BB lebih = nilai lebih dari 110 %
MENURUT BOCCA
( TB – 100 ) – 10 % kg
sedangkan pada pria yang kurang dari 160 cm dan perempuan dengan TB kurang dari 150 cm rumusnya : TB – 100 x 1 kg
Contoh : pria dengan TB 170 cm harus memiliki BB ideal ( 170 – 100 ) – 10 % =
70 – 7 kg = 63 kg
Ditulis oleh suster.nada di 15:45 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Perhitungan Denyut Nadi Maximal
Rumus : 220 – umur ( dalam tahun )
Contoh : usia 20 tahun, denyut nadi maksimalnya 200 x/mnt
( saat berolahraga stop apabila nadi sudah mencapai 200 x/mnt )
Ditulis oleh suster.nada di 15:43 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Mantoux Test
Contoh : terdapat cairan PPD di dalam vial 4 cc dengan kandungan obat 1 mL = 50 unit
Jawab : untuk Mantoux diperlukan 5 unit ( 5 TU ) maka diambil dalam vial :
Rumus = unit yang diperlukan
Unit yang tersedia dlm 1 Ml
Jadi 5 unit = 0,1 mL
50 unit ( dlm 1 mL )
Disuntikkan IC dgn pembacaan hasil sesudah 24 – 72 jam.
Untuk ATS ( anti tetanus ) diberikan 300 unit untuk
dewasa dan separuhnya untuk anak – anak
Ditulis oleh suster.nada di 15:42 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pemberian O2
Rumus : RR x volume tidal x 20 % = mL
Contoh : klien dengan respirasi rate 35 x / mnt harus
mendapatkan 02 sebanyak : 35 x 500 mL x 20 % = 3500 mL = 3,5L
Ditulis oleh suster.nada di 15:39 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Perhitungan Rumpleleed Test
Rumus : Sistolik + Diastolik
2
Contoh : TD : 120 / 80 mmHg. Jawab : ( 120 + 80 ) / 2 = 100 mmHg
Ditahan selama 15 menit dan hasilnya positif apabila didalam lingkaran 5 cm terdapat lebih dari 10 bercak merah ( petechiae )
Ditulis oleh suster.nada di 15:37 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pembuatan Larutan Campuran Obat Skintest
Rumus : 1 : 9
Contoh : Amoxycillin 0,1 cc dan aquades 0,9 cc dalam spuit 1 cc disuntikkan dengan undulasi 0,5 – 1 cm dan ditunggu selama 15 menit. Hasilnya positif bila undulasi bertambah dan gatal ( merah )
Ditulis oleh suster.nada di 15:33 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Pembuatan Larutan Saflon
Rumus : m1. V1 = m2. V2
Contoh : akan dibuat larutan saflon 0,2 % sebanyak 100 ml dengan sediaan larutan 20 %. Ditanyakan berapa cairan saflon yang diperlukan ?
Jawab : 20 %. V1 = 0,2 %. 100
V1 = 0,2 %. 100 = 1 ml ( jumlah saflon)
20 %
Jumlah aquadest yang diperlukan adalah:
v2 – v1 = 100 – 1 = 99 ml
Ditulis oleh suster.nada di 15:27 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Bagan Waktu Habis Infus
Ditulis oleh suster.nada di 15:21 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Cara menghitung balance cairan
* RUMUS BALANCE
CM – CK – IWL
* RUMUS IWL
(15 X BB X JAM KERJA) / 24 JAM
* RUMUS IWL KENAIKAN SUHU
[(10% X CM) X jumlah kenaikan suhu] / 24 JAM + IWL Normal
Ditulis oleh suster.nada di 15:09 0 komentar
Label: Buku Saku Keperawatan
Perhitungan Jumlah Tetesan Infus
Tetesan / menit = {kebutuhan cairan (CC) /waktu (jam) }x{ tetesan dasar/60(detik)}
mikro = 60 tetes / 1 cc
Cara cepat : {keb.cairan (cc) / Waktu (jam)} x 1/3 makro, 1/1 mikro
Makro = 20 tetes / 1 cc
Contoh:
Caian 250 cc dengan kecepatan 20 tts / menit. berapa jam habisnya cairan
Jawab:
250 cc x 1/3 = 20 tts
(250 x 1) / (20 x 3) = 4,116 jam

Cara menghitung balance cairan

  • RUMUS BALANCE
CM - CK - IWL
  • RUMUS IWL
(15 X BB X JAM KERJA) / 24 JAM
  • RUMUS IWL KENAIKAN SUHU
[(10% X CM) X jumlah kenaikan suhu] / 24 JAM + IWL Normal

ALPRAZOLAN 1 MG

Komposisi:

ALPRAZOLAM 0,25
Tiap tablet mengandung: Alprazolam     0,25 mg
ALPRAZOLAM 0,5
Tiap tablet mengandung: Alprazolam     0,5 mg
ALPRAZOLAM 1
Tiap tablet mengandung: Alprazolam     1 mg

Farmakologi:
Antiansietas.
Pengobatan jangka pendek, ansietas sedang atau berat dan ansietas yang berhubungan dengan depresi.

Kontraindikasi:

- Pasien yang hipersensitif terhadap golongan benzodiazepm.
-
Glaukoma sudut sempit akut.
-
Miastenia gravis, insufisiensi pulmonar akut, kondisi fobia dan obsesi psikosis kronik, anak dan bayi prematur.


Dosis:
0,25-0,5 mg, 3 kali sehari.
Jika perlu dosis dapat dinaikkan dengan interval 3-4 hari hingga' maksimum 4 mg sehari dalam dosis terbagi. Untuk pasien lanjut usia, debil (lemah) dan gangguan fungsi hati berat: 0,25 mg, 2-3 kali sehari, ditingkatkan bertahap jika perlu.

Overdosis:

-
Penderita dirangsang untuk muntah dan pengosongan lambung.
-
Penderita dirawat intensif dengan terapi simtomatis dan suportif pemeliharaan fungsi kardiovaskular, pernafasan dan keseimbangan elektrolit.

Peringatan dan perhatian:

- Dapat terjadi ketergantungan.
- Jangan digunakan sebagai pengobatan tunggal pada pasien depresi atau kecemasan dengan depresi.
- Selama menggunakan obat ini dilarang mengendarai atau mengoperasikan mesin.
- Hati-hati bila diberikan pada wanita hamil dan menyusui, penderita penyakit hati dan ginjal kronik, penyakit respirasi, kelemahan otot dan riwayat penyalahgunaan obat atau alkohol, penderita kelainan kepribadian yang nyata.
- Pemakaian pada anak di bawah usia 10 tahun tidak diketahui keamanannya dengan pasti.
- Kurangi dosis pada lanjut usia dan debil (lemah).
- Hindari pemakaian jangka panjang.
- Hati-hati pemakaian pada penderita insufisiensi pulmonar kronik.

Efek samping:

-
Mengantuk, kelemahan otot, ataksia, amnesia, depresi, light-headedness, bingung, halusinasi, pandangan kabur.
-
Jarang terjadi: nyeri kepala, insomnia, reaksi paradoksikal, tremor, hipotensi, gangguan gastrointestinal, rash, perubahan libido, menstruasi tidak teratur, retensi urin, diskrasia darah dan ikterus.

Interaksi obat:

-
Efek ditingkatkan oleh depresan saraf pusat, alkohol, barbiturat.
-
Ekskresi dihambat oleh simetidin.

Kemasan dan nomor registrasi:

ALPRAZOLAM 0,25 mg, Kotak, 10 strip @ 10 tablet No. Reg.: GPL0405036610A1
ALPRAZOLAM 0,5 mg, Kotak, 10 strip® 10 tablet No. Reg.: GPL0405036610B1
ALPRAZOLAM 1mg, Kotak, 10 strip @ 10 tablet No. Reg.: GPL0405036610C1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

SIMPAN PADA SUHU KAMAR (25-30°C), TERLINDUNG DARI CAHAYA.

Senin, 25 April 2011

download askep 2 (pilih jo ng sukaaa....)

 
http://www.ziddu.com/download/14744188/ASKEPTBPARUHEMAPTOE.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14744189/ASKEPISK.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14744190/ASKEPosteoartritis.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14744191/AskepUrolithiasis.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14744192/ASKEPSLE.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14744193/ASKEPSTROKENONHEMORAGIK.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14744194/ASKEPTUMORMEDULASPINALIS.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14744195/ASKEPTHALASEMIA.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14744196/ASKEPmiomauteri.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14744197/askepappendiks1.doc.html

Endokarditis infektif


Pengertian Endokarditis infektif adalah infeksi pada katup-katup jantung, biasanya oleh bakteri. Merupakan keadaan yang serius tapi sering dapat dicegah. Katup-katup jantung yang terlibat biasanya sudah tidak normal sebelum infeksi. Secara klinis endokarditis dikenal tiga tipe.
Endokarditis infektif subakut
timbulnya diam-diam, demam, berkeringat malam dan keletihan.
Gambaran klinis
Meliputi hematuria, infark retina, nodus Osler, infark perifer, bising yang berubah-ubah, nyeri sendi dan splenomegali. Abnormalitas katup dengan resiko tersering adalah katup bikuspid aorta, katup rematik dan katup prostetik terutama bila terjadi regurgitasi. Tempat-tempat infeksi lain meliputi defek septum ventrikel (VSD) dan patent duktus arteriosus (PDA). Organisme yang paling sering ditemukan adalah Strep. viridans, yang lainnya termasuk stafilokok, Strep. faecalis dan koliform. Infeksi dengan Strep. bovis dihubungkan dengan kanker kolon.
Endokarditis akut atau fulminan: lebih jarang ditemukan, dapat mengenai katup yang sebelumnya normal. Oleh karena itu diagnosa mungkin tertunda dengan akibat yang mengerikan, sebab gangguan ini membawa maut dengan cepat. Biasanya Staph. aureus merupakan organisme penyebab, gambarannya meliputi demam, perdarahan retina (bercak Roth), petekie dun emboli perifer.

Endokarditis jantung kanan
: penderita datang dengan nyeri dada pleuritik, demam, sesak nafas dan keletihan. Faktor-falctor resiko adalah penyalahgunaan obat IV dan terpasangnya peralatan IV central. Katup trikuspid paling sering terlibat, mengakibatican infark paru multipel, abses dan gagal jantung kanan yang berat.
Investigasi
Tes yang terpenting adalah beberapa perangkat pemeriksaan biakan darah (paling sedikit 4) dalam periode 24-36 jam.
Antibiotik harus tidak diberikan sebelum pengambilan darah untuk biakan.
Investigasi tambahan termasuk ekokardiografi untuk vegetasi (ini mungkin negatif dalam 30-40%), pemeriksaan darah lengkap menunjukkan lekositosis, anemia normokrom normositer, laju endap darah meningkat.
Hematuria mengandung silinder dan penurunan C3 serum sering ditemukan. Pada sekitar 20% kasus, biakannya negatif, baik disebabkan pemberian antibiotik sebelum pengambilan darah untuk biakan atau organisme penyebab sulit diidentifikasi seperti jamur atau koksiela.
Penatalaksanaan harus disesuaikan dengan organisme yang ditemukan dan pemeriksaan bakteriologis harus diminta. Antibiotik harus diberikan parenteral selama paling sedikit dua minggu, dan lebih lama lagi dalam banyak kasus. Untuk streptokok yang sensitif terhadap penisilin, benzil-penisilin 10-20 juta unit/hari diberikan dalam dosis terbagi, bersama-sama dengan gentamisin 1 mg/kg tid untuk 2 minggu. Dilanjutkan dengan amoksisilin 500 mg tid selama 2 minggu berikutnya.
Pencegahan
Pencegahan sangat penting. Semua penderita dengan katup abnormal atau prostetik dan penderita defek septum ventrikuler (VSD), kardiomiopati hipertrofi obstruktif harus diberi pencegahan sebelum tindakan-tindakan yang dapat menimbulkan bakteriemia.
Prosedur
Pada pembedahan mulut dan gigi, bronkoskopi, diberikan 3 gram amoksisilin oral 1 jam sebelumnya (Eritromisin oral harus dipakai pada pasien yang hipersensitif terhadap penisilin atau penderita yang menggunakan penisilin dalam waktu 4 minggu terakhir. Dosis 1,5 g satu jam sebelum dan 0,5 g sesudah tindakan); pada pembedahan saluran pencernaan dan genito-urinarius, endoskopi, kateterisasi kandung kencing — diberikan ampisilin 1 g ditambah gentamisin 1 mg/kg sebelum dan ampisilin 500 mg 6 jam sesudah tindakan. Pemakaian antibiotik yang lama atau dengan porsi yang berulang-ulang, mempermudah timbulnya organisme yang resisten terhadap antibiotik.

download askep (pilih jo ng sukaaa....)

http://www.ziddu.com/download/14743838/ASKEPEFUSIPLEURA.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743839/ASKEPPJB-PDA.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743840/ASKEPTHALASEMIA.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743841/05.askepjantungdanparu.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743842/BUKUSAKUKLINISKARDIOVASKULAR.zip.html


http://www.ziddu.com/download/14743896/ASKEPCOMBUSTIO.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743897/AskepCacolon2.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743898/ASKEPDECOMCORDIS1.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743899/ASKEPCAPARU.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743900/ASKEPchestpain.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743901/ASKEPCABULI.DOC.html

http://www.ziddu.com/download/14743902/ASKEPCKD.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743903/ASKEPcamammae.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743904/ASKEPATRESIAANI.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743905/ASKEPcacolon.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743982/ASKEPEFUSIPLEURA.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743983/ASKEPGETropik.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743984/ASKEPdhf.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743985/ASKEPglaukoma.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743986/ASKEPHIPERTIROIDISME.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743987/ASKEPGOUT.DOC.html

http://www.ziddu.com/download/14743988/ASKEPhifema.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743989/ASKEPHematemesisMelena.DOC.html

http://www.ziddu.com/download/14743990/ASKEPhematotorak.doc.html

http://www.ziddu.com/download/14743991/ASKEPDM.doc.html